The Purpose Driven Life

Kalangan Pribadi

Mungkin banyak orang telah tahu apa artinya “The Purpose Driven Life”. Bagi orang yang belum mengetahuinya, ya akan diberitahukan dimana lagi tempatnya kalau bukan disini. Tapi sebelum itu, artikel ini terbit bukan karena semata-mata pengen pamer keahlihan, sok hebat, sok filsafat, sok religius, sok tahu, sok pintar, sok cool (pokoke terserah deh mo bilang apa…). Artikel ini terbit semata-mata sewaktu hari natal dan tahun baru 2009 yang silam, dimana perjalanan hidup yang tak tentu arah. Ya itu dikarenakan semua orang mengadakan acara kumpul bareng bersama keluarga mereka untuk merayakan hari natal dan tahun baru, dimana sewaktu itu saya (sang penulis artikel) tidak ikut berkumpul bersama keluarga untuk merayakannya dikarenakan jarak antara saya dan keluarga jauh (gak pulang kampoeng gitu…cape deh…..).

Baiklah kita lanjut ke topik pembahasan, kalau membahas perkara diatas gak ada selesai-selesainya tuh (kalau kamus KBBI dibuat pun membahas perkara diatas tidaklah akan muat..hehehehe…).

“The Purpose Driven Life” artinya Kehidupan yang digerakkan oleh Tujuan. Di dalam artikel ini akan dibahas tentang mengenai sebuah Perjalanan dengan tujuan agar kita mendapatkan yang terbaik dalam hidup kita (sok dapat kehidupan yang baik…iya khan…padahal…).
Artikel ini adalah sebuah penuntun untuk perjalanan rohani 40 hari yang akan memungkinkan anda menemukan jawaban bagi pertanyaan paling penting: Sesungguhnya untuk apakah aku ada didunia? (ayo…untuk apa…coba…).

Pada akhir perjalanan ini anda akan mengetahui tujuan Allah bagi hidup anda dan akan memahami gambaran besar, yakni bagaimana semua bagian dari kehidupan anda saling sesuai. Cara pandang ini akan mengurangi rasa stres dan memudahkan anda untuk mengambil keputusan, meningkatkan kepuasan anda, dan yang terpenting, mempersiapkan diri anda bagi kekekalan (sok tau ah…sok pendeta…ya ialah…masa ya iya donk…).

Sekarang ini rata-rata lama hidup manusia adalah 25.550 hari (hitung sendiri ya…tau khan cara hitungnya…berapalah…). Itulah jangka waktu hidup manusia pada umumnya. Bukankah suatu penggunaan waktu yang bijaksana jika anda menyisihkan waktu 40 hari dari masa hidup tersebut untuk menemukan apa yang Allah ingin anda lakukan dengan sisa hari-hari anda?.

Di dalam Alkitab (cieeilehhh…) dengan jelas menyatakan bahwa Allah menganggap 40 hari itu adalah periode waktu yang penting secara rohani. Kapanpun Allah ingin mempersiapkan seseorang bagi tujuan-tujuan-Nya, Dia mengambil 40 hari (mau contohnya…nie dia…) contoh:

  • Yesus diberi Kuasa dengan 40 hari berada di padang gurun.
  • Kehidupan Nuh diubahkan dengan 40 hari hujan.
  • Musa diubahkan dengan 40 hari di gunung sinai.
  • Para pengintai diubahkan dengan 40 hari di Tanah Perjanjian.
  • Daud diubahkan dengan 40 hari tantangan dari Goliat.

(mau yang lain…cari sendiri ya…bercanda kok)

  • Elia di ubahkan ketika Allah memberinya 40 hari kekuatan dari makanan.
  • Keseluruhan kota Niniwe diubahkan ketika Allah memberi 40 hari bagi bangsa-bangsa tersebut untuk berubah.
  • Para murid Yesus diubahkan dengan 40 hari bersama Yesus setelah kebangkitan-Nya.

(tuh dia contohnya…kalo ayatnya cari sendiri ya...).

Jadi, artikel ini akan dibagi dalam 40 bab singkat dimana empat puluh hari ke depan akan mengubahkan kehidupan anda (amin…).

Saya sangat mendorong anda untuk membaca satu bab saja sehari, sehingga anda memiliki waktu untuk penerapannya bagi kehidupan anda.

Alkitab berkata (mulai lagi nieh…cape deh…), “janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. (ayo…terdapat di ayat mana dan pasal berapa…siapa yang tau…).

HARI I

SEMUANYA DIAWALI DENGAN ALLAH

Ayat renungan: Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di Sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,… segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (kolose 1:16).

Mungkin tujuan hidup anda jauh lebih besar daripada prestasi pribadi anda, ketenangan pikiran anda, atau bahkan kebahagiaan anda. Jika Anda ingin tahu mengapa Anda ditempatkan di planet ini, Anda harus memulainya dengan Allah, Anda dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya (khan…sok tahu lagi nieh ceritanya…hehehe).

Pada umumnya mungkin kita pernah bertanya dalam hati kita sendiri seperti ingin menjadi apakah aku kelak? Apakah yang sebaiknya aku lakukan dengan hidupku? Apakah impian-impianku untuk masa depanku? Tetapi memusatkan perhatian pada diri sendiri tidak akan pernah menyingkapkan tujuan hidup kita.

Alkitab berkata, “bahwa didalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia (ayo…di ayat dan pasal berapa lagi…).

Anda tidak bisa sampai pada tujuan hidup Anda bila memulainya dengan berpusat pada diri sendiri (tul gak…). Anda harus mengawalinya dengan Allah. Anda ada hanya karena Allah menghendaki Anda ada (pusing nih…cape deh…). Anda diciptakan oleh Allah dan untuk Allah – dan sebelum Anda memahaminya, kehidupan tidak akan pernah bisa dipahami. Hanya didalam Allahlah kita menemukan asal-usul kita, identitas kita, dan masa depan kita.

Lalu, bagaimana Anda menemukan tujuan Allah menciptakan Anda? Anda memiliki hanya dua pilihan (oh iya…masa…apaan tuh…). Pilihan pertama Anda adalah Spekulasi. Inilah pilihan sebagian besar orang. Mereka menebak, mereka menduga, mereka berteori. Ketika orang berkata, “Saya selalu berfikir bahwa kehidupan adalah…,” yang mereka maksudkan, “inilah perkiraaan terbaik yang bisa saya hasilkan.” (bingung khan…mudah-mudahan gak iya…).

Untunglah (wah…si untung dah pindah tuh…kemana ya…), ada suatu pilihan lain dari spekulasi mengenai makna dan tujuan hidup (apaan tuh…cepetan donk…gak tahan lagi nih…). Yaitu Pernyataan. Kita bisa melihat pada apa yang telah Allah nyatakan tentang kehidupan didalam Firman-Nya. Cara termudah untuk menemukan tujuan sebuah barang adalah bertanya pada penciptanya. Hal yang sama berlaku untuk menemukan tujuan hidup Anda: Tanyakan Pada Allah ( tuh dia…dah dapat khan…).

Allah tidak meninggalkan kita di dalam kegelapan untuk bertanya-tanya dan menebak. Dengan jelas Dia telah menyatakan tujuan-Nya untuk kehidupan kita di dalam Alkitab. Alkitab menjelaskan apa yang tidak mungkin diketahui oleh buku untuk menolong diri sendiri atau buku filsafat. Alkitab berkata, “Hikmat Allah…tersembunyi jauh di dalam maksud-maksud-Nya… Apa yang Allah tentukan sebagai cara untuk memunculkan hal terbaik yang ia ciptakan di dalam kita bukanlah berita terbaru, melainkan lebih merupakan berita tertua” ( ayo…di ayat dan pasal berapa lagi…).

Allah bukan sekedar titik awal dalam kehidupan Anda; Dialah sumber kehidupan. Untuk menemukan tujuan dan membawa Anda dari kegelapan, Anda harus melihat Firman Allah, bukan hikmat dunia. Anda harus membangun kehidupan Anda diatas kebenaran-kebenaran kekal, bukan psikologi umum, motivasi sukses atau kisah-kisah yang memberi inspirasi.

Anda mungkin merasa berada di dalam kegelapan mengenai tujuan hidup Anda. Selamat, Anda segera akan masuk ke dalam terang (amin….).

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar